Mengaku Aku

Aku menjadi aku yang benar-benar aku Padahal tak ada wajahku sendiri dalam sanubari terjejal oleh bayang-bayang senyuman, tangisan, pelukan bayang yang selalu menjadi tokoh dalam film dokumenter diputar berulang, berulang-ulang, menjadi candu hingga air mata berlinang menetes menyusuri pori-pori kenangan   Air mata itu menjadi sebuah bukti bahwa aku memang benar-benar menjadi aku meski tak…

Memoar

Aku duduk persis di perempatan Triwindu dan Ngarsopuro tertulis di sana Persis menghadap penunjuk arah, kutolehkan pandang sepanjang Slamet Riyadi ke arah Keraton terputarlah sebuah cuplikan film yang tertancap sepanjang rel trem dan sepanjang trotoar yang kian menjerit cuplikan itu terus berputar, di jalan yang kian lengang kunikmati segala adegan yang nyata diakhiri dengan eskrim…

Tanda Koma

Ada tanda koma di halaman pertama bukuku, darimu, yang membuat halaman-halaman berikutnya jadi candu. Ada tanda koma di halaman pertama bukuku, untukku, yang berhasrat tuliskan rindu, namun tak mampu membuka lembar yang baru. Semarang, 29 Mei 2016

Jalan Percakapan

Cukup dengan cericit burung aku mendengarmu berujar, “Kau terlampau payah!” Kemudian tak bergeming aku lanjut berjalan kau kembali berujar, “Kau terlalu lemah!” Kembali tak hiraukan, kulanjutkan jalan kau kembali berujar, “Kau terlampau lelah!” Sedikit kutoleh kau, tanpa jawab aku sembab, terus berjalan kau kembali berujar, “Kau terlampau susah!” Berjalan terus, melangkah tiada lelah, Melihatmu resah,…

Pernyataan

Jangankan engkau, aku pun tak tahu Jangankan aku, engkau apalagi Jangankan engkau, aku pun tak mengerti Jangankan aku, engkau juga sama   Jangankan hujan, panas pun berpendar Jangankan panas, hujan pun tak reda Jangankan siang, malam pun tak berbintang Jangankan malam, siang pun tak berawan Jangankan sunyi, gaduh pun mengaduh Jangangkan gaduh, sunyi pun bungkam…

“Pembawa Obor”

Sambil membawa obor Jejak langkah kaki berjalan sendiri Menapaki bumi bergelombang berlubang-lubang Jejak langkah kaki berjalan diikuti Cermat, tak terlewat, terus melenggang   Kami hanya membawa obor, Tuan Untuk menerangi gua dari gulita Biar kami terangkan, Bukan kami yang di atas sampan Kala kau berdiri tegak di atas buritan   Jangan kau guyur pelita ini,…

Notulis Rumpang

Akulah notulis diskusi siang bolong Tentang didik-mendidik yang kian compong Dari para kuli tinta, hingga mandor kuli sandiwara   Panjang, tak berujung, berbusa-busa Kaki, tangan, mata dan telinga berbicara Tentang deretan bibir tanpa tanda jasa Tentang kuli panggul yang belia   Aku hanya diam melirik Jas hitam moderator mendelik Aku hanya diam menyimak Suara-suara riuh…

Dari Sudut Palsu

Di sudut kelas aku duduk bersila Melihat mahasiswa maju tanpa kata Di sudut kelas aku duduk bersandar Menyaksikan mahasiswa maju bergentar Rambut-rambut mereka disisir penuh muak Botol-botol minum mereka berisi tuak Dosen memegang kacamata yang retak Batuk ulang kali keluarkan dahak Memandang laptop sambil dicas Senyum sendiri tak berbalas Bak handal tengah meretas Pikiran-pikiran segar…